
Penangkal petir Elektrostatis
Anti Petir / Penangkal Petir Flash Vectron FV6 adalah alat penerima sambaran petir / head terminal penangkal petir yang berbasis kerja Early Streamer Emission Lightning Conductor,

kabel penyalur
Down Conductor atau Kabel Penyalur adalah Kabel Konduktor untuk menyalurkan arus petir dari head terminal penyalur petir yang berfungsi untuk menetralisir menuju grounding system,

LIGHTNING COUNTER
Peralatan canggih yang dipergunakan untuk mengetahui jumlah sambaran petir yang mengenai instalasi penyalur petir yang terpasang di sebuah bangunan, disebut Ligthning Counter.

Grounding System
Grounding System adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk menetralisir atau melepaskan muatan listrik dengan menanam benda logam kedalam tanah,

surge arrester
Internal lightning protection atau Surge arrester adalah sebuah instalasi penyalur petir yang berfungsi untuk mengantisipasi induksi yang disebabkan oleh sambaran petir langsung.

Ijin Disnaker
Uji Kelayakan Instalasi penangkal petir sudah di atur dalam Undang Undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER.02/MEN/1989 TENTANG PENGAWASAN INSTALASI PENYALUR PETIR,
Dapatkan Discount Hingga 50%
Penangkal Petir Elektrostatis

Anti Petir / Penangkal Petir Flash Vectron FV6 adalah alat penerima sambaran petir / head terminal penangkal petir yang berbasis kerja Early Streamer Emission Lightning Conductor atau biasa disebut ESE Lightning Conductor System, System ini bekerja dengan mengumpulkan energi awan yang melintas di Coverage Radius Area / Radius area perlindungan, menjemput kilat petir dengan menembakan Upward Early Streamer / lidah api dari bumi ke udara, menangkap, dan mengamankan petir dengan cara menyalurkannya ke dalam grounding system, sehingga objek yang ada di dalam Coverage Radius Area / Radius Area Perlindungan akan terhindar dari bahaya sambaran petir langsung. Semakin cepat Early Streamer di proyeksikan maka semakin cepat pula Pengumpulan energi awan untuk menuntun dan mengamankan petir kedalam Grounding System / pembumian. Anti Petir Flash Vectron FV6 ini memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan Anti Petir Elektrostatis lainnya, salah satunya adalah di design khusus untuk digunakan di daerah beriklim tropis seperti Indonesia
Keunggulan
- Unit Terminal Kokoh
- Free Maintenance / Bebas Perawatan
- Unit Terminal Lebih Estetik
- Bahan Baku Berkualitas
- Lebih Praktis
- Teknologi Terkini
- Produsen Terpercaya
- Anti Corrosion
- Lebih Ekonomis
Down Conductor / Kabel Penyalur

Down Conductor atau Kabel Penyalur adalah Kabel Konduktor untuk menyalurkan arus petir dari head terminal penyalur petir yang berfungsi untuk menetralisir menuju grounding system, sehingga area di sekitar perlindungan penyalur petir akan aman dari bahaya sambaran petir langsung. Dalam regulasi K3 Disnaker tentang instalasi penyalur petir, down conductor atau kabel penyalur yang dibutuhkan dalam instalasi penyalur petir adalah kabel yang memiliki diameter minimal 50 mm, jika diameter kabel lebih besar maka kemampuan penghantarnya juga akan lebih baik dalam menyalurkan arus petir kedalam grounding system. Ada berbagai macam kabel penyalur yang dapat digunakan untuk menyalurkan arus petir ke tanah / grounding system, karakteristik utama dalam down conductor atau kabel penyalur adalah steel frame (rawan terhadap putus/gagal sambungan yang menyebabkan loncatan petir dan adanya kebocoran induksi di sekeliling arus petir.
Keunggulan
Kabel jenis ini bisa digunakan jika instalasi kabel penyalur penangkal petir diletakkan di bagian luar bangunan dan jauh dari instalasi lain (listrik atau data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni, maka kabel bisa menggunakan BC CABLE minimal 50mm (Bare Copper Conductor) dengan pertimbangan lebih Murah.
Sedangkan bila kabel penyalur anti petir di letakan di bagian dalam bangunan dan jarak kabel penyalur petir jauh dari instalasi lain (listrik atau data) ataupun jauh dari jangkauan penghuni maka kabel bisa menggunakan NYY CABLE minimal 50 mm atau NYY 70 mm dengan pertimbangan kabel cukup mampu menahan induksi petir, dan bisa juga menggunakan NYA CABLE yang memiliki karakter mirip dengan NYY CABLE, Perbedaan nya terdapat dari jumlah isolator yang membungkus Tembaga dari kedua kabel tersebut, NYY memiliki double isolator atau dua lapisan pembungkus tembaga, sedangkan NYA satu lapisan pembungkusan atau Single isolator.
Dan jika jalur instalasi kabel penyalur petir tidak bisa di hindarkan dari instalasi lain (listrik, data, kontrol, dll) maka kabel jenis HVSC (High Voltage Shielded Cable) yang harus di gunakan karena hanya kabel ini yang mampu menahan tegangan tembus/induksi (inception Voltage) arus petir, misalnya kabel Coaxial dan N2XSY dengan ukuran 1 x 70 / 2 x 35 mm.

Grounding System
Grounding System adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk menetralisir atau melepaskan muatan listrik dengan menanam benda logam kedalam tanah, karena Tanah atau bumi adalah sebuah massa yang bersifat netral dan memiliki volume yang sangat besar sehingga mampu untuk menyerap dan menetralkan muatan listrik sebesar apapun .
Kualitas Grounding System tersebut dinilai dari kekuatan konduktifitas logam terhadap tanah yang ditanami nya, semakin konduktif tanah terhadap benda logam maka akan semakin baik untuk menyalurkan listrik kedalam tanah, dan juga kualitas grounding system dinilai dari Nilai resistansi / nilai tahanan sebaran yang tidak lebih dari 5 Ohm (dibawah 5 Ohm lebih baik), Nilai resistansi ini dapat diukur dengan menggunakan Ohm Meter khusus (Earth Tester Meter).
Berdasarkan penelitian dan sebagian besar pengalaman kami, tidak semua area bisa dengan mudah mendapatkan nilai resistansi grounding dibawah 5 ohm seperti yang diinginkan, tergantung oleh berbagai macam faktor yang mempengaruhinya. Faktor – faktor yang mempengaruhi tersebut adalah
• Kadar Air
Jika air tanah dangkal / dalam musim penghujan maka nilai resistansi grounding yang baik akan mudah didapatkan, dikarenakan tanah mengandung banyak air, sehingga konduktifitas tanah akan semakin baik untuk menetralisir arus listrik atau arus petir .
• Mineral / Garam
Kandungan mineral dalam tanah sangat mempengaruhi nilai tahanan sebaran, karena semakin banyak logam dan mineral yang terkandung dalam tanah maka tanah tersebut akan semakin mudah menghantarkan listrik. Contoh daerah yang memiliki kandungan mineral dan garam yang tinggi adalah daerah pantai, tanah sekitar pantai akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan nilai resistansi yang rendah.
• Keasaman
Keasaman juga sangat berpengaruh untuk nilai resistansi grounding, karena semakin asam PH tanah maka akan semakin mudah untuk menghantarkan arus listrik, berlaku juga sebaliknya jika PH tanah Tinggi (basa) maka arus listrik juga akan sulit tersalurkan. Ciri tanah dengan PH Tinggi (basa) biasanya berwarna terang / putih, tanah seperti ini biasa ditemukan di daerah yang dekat dengan bukit yang mengandung Kapur.
• Tekstur tanah
Faktor yang terakhir adalah tekstur tanah, untuk daerah yang bertekstur pasir dan porous akan sulit untuk mendapatkan tahanan sebaran yang baik karena untuk jenis tanah ini air dan mineral akan mudah hanyut dan tanah mudah mengering .
Melihat karakteristik tanah yang bevariasi sebagaimana telah disebutkan di atas, maka ada beberapa system teknis Instalasi grounding yang bisa Kita pakai :
1. Single Grounding
Single Grounding adalah Grounding System yang hanya terdiri dari satu titik penanaman Ground Rod / Batang Tembaga arus pelepas di dalam tanah dengan kedalaman tertentu ( 6 – 12 meter ) . System ini bisa diterapkan pada daerah yang memiliki karakteristik tanah yang konduktif, dikarenakan tanah yang mudah untuk mendapatkan tahanan sebaran / nilai resistansi dibawah 5 ohm hanya dengan satu buah rod.
2. Paralel Grounding
Grounding System Paralel menjadi tindakan alternatif jika system Single Grounding masih belum mendapatkan hasil yang baik ( diatas 5 Ohm ), maka perlu ditambahkan Material Logam arus pelepas dengan minimal jarak antar Material Logam 2 meter dari titik grounding sebelumnya dan disambung pada grounding baru disebelahnya , hal ini dilakukan berulang hingga menghasilkan nilai tahanan tanah yang diinginkan ( dibawah 5 Ohm )
3. Maximal Grounding System
Bila didapati kondisi tanah yang memiliki ciri
• kering/air tanah dalam • kandungan logam sedikit • Basa (berkapur) • Pasir dan Porous.
Maka penggunaan 2 cara diatas akan sulit dan bisa gagal, untuk mendapatkan resistansi kecil pada karakteristik tanah tersebut maka system inilah yang paling disarankan, dengan cara memasukan material grounding berupa lempengan tembaga yang diikat oleh kabel BC, serta dengan pergantian tanah galian awal dengan tanah humus di titik grounding tersebut.
Tanah Humus, Tanah dari kotoran Ternak , Tanah Liat Sawah, ataupun Bentonite Powder cukup baik untuk memenuhi standar hantar tanah yang baik.
Berikut adalah Ilustrasi dari ketiga System Teknik dari Grounding System tersebut :

Alat & Material Bantu Grounding System
1. Alat Ukur Nilai Resistansi / Earth Tester Grounding

Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui hasil dari resistansi atau tahanan grounding system pada sebuah instalasi penyalur petir yang telah terpasang. Alat ukur ini sudah dilengkapi dengan digital sehingga hasil yang di tunjukan memiliki tingkat akurasi cukup tinggi. Selain itu pihak K3 Disnaker juga menggunakan alat ini untuk pengecekan atau pengujian resistansi sebelum perijinan penyalur petir diterbitkan. Sehingga pengukuran oleh pihak kontraktor akan lebih valid dengan hasil pengukuran pihak K3 Disnaker.
2. Bus Bar Grounding

Alat ini digunakan sebagai terminal atau titik temu antara kabel penyalur petir dengan kabel grounding. Umumnya Busbar grounding terbuat dari plat tembaga atau logam yang berfungsi sebagai konduktor, sehingga kualitas dan fungsi instalasi penyalur petir yang terpasang dapat terjamin, selain dari itu pemasangan busbar grounding ini akan memudahkan Kita untuk melakukan maintenance atau pengecekan nilai resistansi grounding.
3. Sock Skun Cable Connector

Alat ini berfungsi untuk penyambungan kabel grounding, dan tidak disarankan untuk digunnakan pada kabel penyalur, karena kabel penyalur pada penangkal petir Flash Vectron tidak boleh terputus atau tidak boleh ada sambungan. Jika Kabel grounding sudah tersambung oleh alat ini maka harus diperkuat juga dengan isolasi sehingga daya rekat dan kualitas sambungannya dapat terjaga dengan baik. Penyambungan kabel instalasi penyalur petir konvensional umumnya menggunakan alat ini, karena pada penangkal petir konvensional jalur kabel terbuka hanya di lindungi oleh conduite dari PVC.
4. Ground Rod Drilling Head

Alat ini berfungsi untuk membantu mempercepat pembuatan grounding penangkal petir, dengan cara memasang di bagian bawah Copper Rod atau Ground Rod yang akan di masukkan ke dalam tanah, sehingga Copper Rod atau Ground Rod tersebut ketika didorong kedalam tanah akan cepat masuk karena bagian ujung alat ini runcing. Selain itu, alat ini juga dapat menghindari kerusakan Copper Rod ketika di pukul kedalam tanah.
5. Ground Rod Driving Stud

Alat ini dipasang dibagian atas Copper Rod atau Ground Rod dan berfungsi untuk menghindari kerusakan Copper Rod atau Ground Rod bagian atas yang akan di masukkan ke dalam tanah, karena disaat Copper Rod didorong ke dalam tanah dengan cara di pukul, alat pemukul tersebut tidak mengenai Copper Rod akan tetapi mengenai alat ini.
6. Bentonite

Dalam aplikasi grounding system atau pembumian, bentonite dipergunakan untuk membantu menurunkan nilai resistansi atau tahanan tanah. Bentonite digunakan saat pembuatan grounding jika sudah tidak ada cara lain untuk menurunkan nilai resistansi. Pada umumnya para kontraktor cenderung memilih menggunakan cara pararel grounding atau maksimum grounding untuk menurunkan resistansi.
7. Ground Rod Coupler

Alat ini digunakan ketika kita akan menyambung beberapa segmen copper rod atau ground rod yang dimasukkan kedalam tanah sehingga copper rod atau ground rod yang masuk kedalam tanah akan lebih panjang, misalnya ketika kita akan membuat grounding penangkal petir sedalam 12 meter dengan menggunakan copper rod, maka alat ini sangat diperlukan karena copper rod yang umumnya ada dipasaran paling panjang hanya 4 meter.
Internal Protection / Surge Arrester

Internal lightning protection atau Surge arrester adalah sebuah instalasi penyalur petir yang berfungsi untuk mengantisipasi induksi yang disebabkan oleh sambaran petir langsung. Induksi arus petir dapat mempengaruhi bahkan merusak jaringan listrik, jaringan Server LAN, jaringan PABX dan jaringan Elektronik. Dalam sebuah instalasi yang menggunakan kabel baik didalam atau diluar bangunan tidak menutup kemungkinan menjadi jalan masuk untuk dilalui induksi arus petir.
Contoh
Jaringan listrik disebuah bangunan menggunakan supply daya dari listrik melalui kabel udara PLN. Sambaran petir terjadi diluar areal bangunan dan mengenai kabel udara tersebut, maka arus petir ini akan masuk dan merambat ke dalam sebuah bangunan, meski telah dipasang eksternal protection. Bila hal ini terjadi maka jaringan listrik, jaringan PABX, jaringan elektronik atau jaringan internet yang sedang aktif akan mengalami kerusakan.
Pada dasarnya jaringan kabel udara PLN sudah dilengkapi perangkat Penahan Petir (Surge Arrester) di setiap gardu induk, gardu distribusi, travo distribusi, akan tetapi sambaran petir sangat sulit diprediksi (waktu, tempat dan kekuatan arusnya). Maka sebaiknya kita melindungi instalasi yang menggunakan kabel yang ada didalam bangunan.
Pertimbangan yang mendasar adalah di saat petir menyambar sebuah tempat maka arus petir akan merambat kemana saja mengikuti kabel jaringan listrik, komunikasi atau struktur logam bangunan.
Lightning Counter

LIGHTNING COUNTER adalah peralatan canggih yang dipergunakan untuk mengetahui jumlah sambaran petir yang mengenai instalasi penyalur petir yang terpasang di sebuah bangunan, biasa disebut Event Counter/Ligthning Counter. Alat ini dirancang untuk menunjukkan sambaran petir yang mengenai instalasi Anti Petir dan struktur logam yang terpasang secara akurat.
Ijin Disnaker Instalasi Penyalur Petir

Uji Kelayakan Instalasi penangkal petir sudah di atur dalam Undang Undang dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER.02/MEN/1989 TENTANG PENGAWASAN INSTALASI PENYALUR PETIR, maka pemeriksaan berkala oleh instansi terkait atau Disnaker di lakukan setiap 2 tahun, hal ini di mungkinkan bila pihak swasta atau instansi terkait sadar perlunya keselamatan kerja bagi karyawan yang ada di sekitar tempat kerja. Peraturan ini bisa di lihat di halaman PERATURAN PEMERINTAH website kami.
Kami melayani seluruh konsumen sampai pada tahap pengurusan Ijin Disnakernya, sedangkan untuk pengujian atau sertifikasi kelayakan dari instalasi penyalur petir di sesuaikan dengan periode masa berlaku Ijin Disnaker yang sudah ada (2 Tahun).
Ada 2 macam lingkup kerja untuk sertifikasi K3 Disnaker, yaitu :
1. Sertifikasi Baru Ijin Penyalur Petir
Sertifikasi ini di peruntukan bagi instalasi penyalur petir yang baru di pasang
2. Re-Sertifikasi Ijin Penyalur Petir / sertifikasi Ijin Berkala
Bila ijin instalasi penyalur petir sudah berjalan selama 2 tahun maka perlu untuk di re-Sertifikasi ulang atau uji ulang akan kelayakan pakai dari instalasi penyalur petir tersebut.
Pengecekan atau Uji instalasi penyalur petir yang lama meliputi :
1. Uji resistensi atau tahanan grounding
2. Uji fisik atau visual dari kabel instalasi
3. Cek visual sambungan atau konektor kabel dan grounding
Konsultasi gratis
bisa hubungi langsung marketing kami.